Lama sudah
aku tapaki jalan terjal ini
Rindu,
harapan dan tangis haru bercampur baur menjadi satu
Letihku dan
letihmu seakan tak dihiraukan oleh semesta
Mereka
serentak tak mengacukan kita.
Aku tak
paham sampai kapan jalan ini berkesudahan
Rona wajahmu
menunjukkan rasa tak sabar
Antara
menunggu atau melepaskan.
Di ujung
jalan yang tak pasti ini, senyap-senyap bunyi harapan memanggilmu
Aku
terperanjat, mendengar nada pikiran dibalik senyummu
Aku paham,
mungkin waktunya sudah dekat.
Aku tak
ingin mendengar kabar itu
Tapi bumi
terus berputar, dan aliran takdir terus berjalan
Mungkin ini cara
terbaik untuk mengentaskan.
Tak akan ada
lagi banjir air mata
Tak akan ada
lagi kelabu yang menyelimuti langitmu
Semoga jiwa
dan pikiran senantiasa mengikhlaskan.
0 komentar:
Posting Komentar