Kawan bagaimana kabarmu saat ini? Aku dengar kau tak lagi sendiri menjalani hidup ini.
Kawan banyak kisah yang ingin ku sampaikan kepadamu, namun sayang hal itu takan pernah terjadi.
Kawan ada rasa yang begitu mengganjal dalam diri ini, rasa yang menghantui tiap mimpi-mimpi indahku.
Rasa takut yang terus menggerogoti pikiranku...
Aku tidak takut dunia ini berakhir...
Akupun tidaklah takut jika bom nuklir diledakkan...
Kawan aku juga tidak takut jikalau sumber energi kita habis...
Aku takut kawan...Aku takut jika orang-orang bodoh memimpin negeri ini...
Aku takut jika mereka yang serakah menjadi pembuat hukum kawan...
Kawan tidakkah engkau risau melihat ketakutanku itu yang ternyata sudah terjadi?
Aku sering kali memikirkan tentangmu...
Memikirkan anak-anakmu nanti, bagaimana mereka akan menjalani hidup di peradaban yang tengah membusuk ini.
Kawan...Tidakah lebih menyakitkan bagi dirimu melihat kesewenang-wenangan ini dari pada bunuh dirinya sang artis idola?
Aku tahu kita hanya produk zaman yang dipaksa menelan kegagalan...
Kita juga paham bahwa setiap diri ini memiliki peran dalam membusuk peradaban.
Lalu kenapa engkau masih termenung kawan?
Pegang tanganku...! Aku rindu lantangnya teriakanmu...
0 komentar:
Posting Komentar