Ilustrasi:Pxfuel.com
Yopi Makdori
Terhitung sudah tiga tahun lebih Arab Saudi memporak-porandakan negeri Yaman. Namun sangat disesalkan, respon dari komunitas internasional sangatlah minim apalagi dari dunia muslim yang selama ini diketahui memiliki solidaritas yang tinggi terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa sesamanya—bisa dilihat dari respon mereka terhadap isu Palestina, Iraq, Afghanistan, dan negara muslim lainnya. Palestina merupakan isu yang “seksi” bagi negara-negara muslim untuk membuktikan dirinya sebagai negara yang senantiasa peduli terhadap sesamanya. Begitupun dengan rakyat-rakyatnya, Gaza dibom, ratusan ribu bahkan jutaan muslim akan turut turun ke jalan untuk mengecam tindakan tersebut. Hal tersebut tidak terjadi untuk Yaman, mereka dibom-bardir oleh Saudi, namun negara-negara muslim membisu, seperti tidak terjadi apa-apa terhadap saudara mereka.
Dunia muslim seakan gamang, mereka tidak bisa mengambil tindakan apa-apa atas kelakuan Arab Saudi terhadap Yaman. Isu sektarian sengaja dihembuskan untuk membungkam negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam Suni. Saudi menjastifikasi tindakannya tersebut sebagai aksi menghadang pengaruh Iran di Yaman. Hal ini membuat negara-negara di kawasan Arab mau tidak mau ikut membenarkan tindakan Saudi, mengingat persepsi sebagian besar negara-negara di sana yang melihat Iran sebagai sebuah ancaman.
Akhirnya, pesawat-pesawat tempur Saudi dan koalisinya bisa dengan leluasa membom-bardir Yaman tanpa perlu mengkhawatirkan kritikan dari dunia muslim. Meskipun Saudi berdalih bahwa aksinya tersebut merupakan langkah untuk menaklukan pemberontak Houthi, namun di lapangan sangat jauh dari hal tersebut, justru rakyat Yaman-lah yang banyak mengalami penderitaan dari serangan Saudi tersebut. Mereka terbunuh, mereka kelaparan, mereka terjangkit berbagai jenis penyakit terutama kolera, anak-anak mereka menderita gizi buruk akut, mereka seakan tidak punya harapan lagi mengingat bahwa negara-negara muslim mengacuhkan mereka dan organisasi internasional tidak bisa mereka andalkan.
Kita sangat marah tatkala Israel mengebom Gaza, kita juga marah ketika pesawat-pesawat Assad membantai rakyatnya sendiri, kita sangat geram melihat tingkah Amerika dan koalisi NATO-nya memporak-porandakan Iraq, namun mengapa kita diam saat Yaman dihancurkan Saudi, mengapa kita diam saat rakyat Yaman dibunuh secara perlahan dengan wabah penyakit dan kelaparan? Apakah kemarahan kita hanya untuk Israel dan Amerika?