Yopi Makdori
Project
for the New American Century (PNAC) merupakan lembaga utama milik kelompok
neokonservatif yang berperan sebagai think
tank untuk merumuskan gagasan-gagasan para neokons di Amerika Serikat (AS).
Lembaga ini memiliki hubungan yang kuat dengan lembaga think tank neokons lain,
seperti American Enterprise Institute (AEI). Organisasi ini didirikan pada 1997
oleh William Kristol dan Robert Kagen. Lembaga ini merupakan pengembangan dari
Defense Planning Guidance yang dikembangkan oleh Paul
Dundes Wolfowitz di Pentagon pada 1992.
Neokons
sendiri merupakan julukan bagi sekelompok orang yang menganut paham “Neokonservativisme”.
Istilah neokonservatif pertama kali diperkenalkan oleh Michael Harrington pada
dekade 1970-an. Harrington yang merupakan seorang intelektual sosialis yang
bekerja sebagai editor majalah Dissent,
mengemukakan istilah ini untuk menunjukan suatu gerakan “eksodus” sekelompok
individu yang semula berpaham liberal dan kemudian beralih menuju paham
konservatif. Kelompok inilah yang dimaksud Harrington sebagai kelompok
konservatif baru atau neokonservatif.
PNAC
memiliki tujuan awal untuk “mempromosikan kepemimpinan global Amerika Serikat”.
Menurut lembaga ini, kepemimpinan AS dalam kancah global akan berdampak baik
bagi AS sendiri maupun dunia. Di dalam dokumen pendiriannya (dapat dilihat di
situs resminya www.newamericancentury.com),
tercatat terdapat 25 orang yang terdiri
dari politisi, akademisi, aktivis NGO, serta jurnalis, kolumnis, dan pengusaha
media berhaluan konservatif bertindak sebagai penandatangan dokumen tersebut.
Dari
kalangan politisi terdiri dari Cheney, Rumsfeld, Wolfowitz, Libby, Abrams,
Bennet, Jeb Bush, Zalmay Khalilzad, Dan Quayle, Peter W. Rodman, dan Paul
Dobriansky. Sedangkan dari kalangan akademisi ada Donald Kagen (Yale
University), Stephen P. Rosen (Hardvard University), serta George Weigel, Francis
Fukuyama, dan Eliot A. Cohen (John Hopkins University). Dari NGO ada Gaffney
(CSP), Aaron Friedberg (CIS), Vin Weber (Empower America), Gary Bauer (American
Values), Fred C. Ikle (CSIS), Henry Rowen (Rand Corpration), dan Midge Decter
(Committee on the Present Danger). Sementara itu dari kalangan jurnalis,
kolumnis, dan pengusaha media ada Podhoretz (Commentary), dan Steve Forbes
(Forbes).
Di
dalam dokumen tersebut, para pendiri PNAC menganggap kebijakan pertahanan dan
Luar Negeri AS kala itu (era kepemimpinan Clinton) berjalan tanpa arah. Kalangan
neokons menilai bahwa kebijakan Clinton cenderung isolasionis. Mereka ingin
mendesak Clinton supaya arah kebijakannya sesuai dengan prinsip mereka, namun
mereka tidak mempunyai kepercayaan diri untuk mendesakkan visi mereka demi
meningkatkan peran AS di Dunia.
Kemunculan PNAC merupakan pengejawantaan dari
keresahan batin kelompok tersebut. PNAC digunakan oleh kelompok ini sebagai
wadah sekaligus alat untuk memberi desakan kebijakan yang mendukung
kepemimpinan global AS.
Kelompok
ini memiliki romantisme kejayaan AS di kancah internasional saat era Presiden
Reagan. Di bawah Reagan, kebijakan AS banyak menuai sukses karena prinsip
unilateralismenya. Namun, Clinton dianggap oleh mereka telah melupakan hal
tersebut dan justru sebaliknya membawa bangsa Amerika menuju bahaya karena
ketidakmampuan menghadapi ancaman masa kini melihat tantangan global di masa
depan. Bagi PNAC, abad ke-20 merupakan abad yang memperkenalkan ketangguhan AS
di pentas dunia sebagai negara superpower.
Tidak ada satupun negara yang menandingi kehebatan AS, terlebih saat Uni Soviet
runtuh yang merupakan rival Perang Dingin AS. Kehebatan inilah yang hendak
dipertahankan, atau bahkan diingkatkan oleh kelompok neokons ketika hendak
memasuki abad ke-21. Maka, dari sinilah istilah “New American Century” berasal.
Pada
September 2000, PNAC mewacanakan isu strategis pertahanan keamanan AS melalui
dokumen yang berisi 90 halaman dengan judul “Rebuilding America’s Defenses: Strategies,
Forces, and Resources for New Century”. Dalam dokumen tersebut, para neokons di
bawah naungan PNAC mendesak pemerintah AS saat itu untuk mempertahankan dan
memperluas posisi kepemimpinan globalnya dengan mengedepankan keunggulan
kekuatan militernya. Kelompok ini menyatakan bahwa jika diplomasi atau sanksi
gagal, maka AS harus siap untuk mengambil tindakan militer.
Menurut
PNAC, AS harus melakukan hal-hal sebagai berikut agar kepemimpinannya di
ranah global bisa dipertahankan dan diperluas:
a. Meningkatkan
anggaran prtahanan secara signifikan untuk menjalankan tanggung jawab global AS sekarang dan memodernisasi persenjataan militer untuk masa depan;
b. Menguatkan
ikatan terhadap sekutu demokratis AS dan melawan rezim yang memusuhi “kepentingan
dan nilai-nilai AS”;
b. Mempromosikan
efek kebebasan ekonomi dan politik ke seluruh dunia;
c. Menerima
tanggung jawab untuk memelihara dan memperluas tatanan internasional yang
sejalan dengan keamanan, kemakmuran, dan prinsip-prinsip Amerika.
PNAC
juga menuntut pemerintah AS untuk memperluas keberadaan militer AS di dunia,
terutama di wilayah-wilayah yang strategis. Maka dari itu, mereka menganggap
bahwa tentara AS harus dipersenjatai dan dilatih untuk meningkatkan peran AS
sebagai polisi dunia penjaga perdamaian.
Polisi global ini akan memiliki
kekuasaan untuk menegakkan hukum dan aturan di seluruh dunia yang “sejalan
dengan kepentingan AS”. Pada saat peristiwa 9/11, PNAC juga mengirim surat
desakan kepada Presiden Bush untuk segera mengambil langkah strategis memburu
pelaku serangan teroris tersebut guna meningkatkan hegemoni AS di Dunia. Pada saat
yang bersamaan, para neokons yang berada di kabinet Bush juga menuntut Bush
untuk segera mengambil keputusan memerangi terorisme.
Dalam
hal pendanaan, PNAC cukup bergantung kepada lembaga-lembaga donor. Mediatransparency.com
melaporkan bahwa, PNAC sejak tahun 1997 telah medapatkan dana dari beberapa
yayasan dengan nominal mencapai USD 600.000. Yayasan-yayasan tersebut antara lain:
Bradley Foundation, John M. Olin Foundation, dan Scaife Foundations.
Hingga
akhir 2006, situs PNAC masih aktif namun hanya memiliki pengurus tunggal. Menurut
mantan direktur eksekutif PNAC, Gary Schmitt PNAC tidak dibuat untuk selamanya,
lembaga ini telah berhasil menjalankan tugasnya dengan tanda pemerintah AS
telah mengadopsi pandangan lembaga tersebut. Di tahun 2009, pendiri PNAC, Robert Kagan dan William Kristol
mendirikan lembaga think tank baru dengan nama “Foreign Policy Initiative”. Lembaga
tersebut disebut-sebut sebagai penerus dari PNAC.
PNAC dianggap berhasil menanamkan pandangannya
ke pemerintah AS. Organisasi yang disusun dan dirancang secara serius oleh para
orang-orang yang memiliki idealisme tinggi terhadap pahamnya ini akhirnya
tidaklah sia-sia. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan luar negeri AS yang
begitu hawkish. Pandangan hawkish
merupakan ciri khas dari kaum neokons.
*Ditulis ulang dari buku “MENGUAK ULAH
NEOKONS: Menyingkap Agenda Terselubung Amerika dalam Memerangi Terorisme” karya
A. Safril Mubah dengan berbagai modifikasi.