SEBELUMNYA SILAKAN BACA TENTANG SERANGAN SENJATA KIMIA SURIAH #2
Ilustrasi: Pixabay.com
Namun demikian, Rusia sebagai sekutu rezim al Assad—selain Iran, menolak laporan dari investigasi yang dikeluarkan oleh PBB tersebut, Ia menyebutnya sebagai laporan “one-side” dan “distorted” (Nytimes.com, 18/09/2013). Menurut Dr. Bassam Barkat, seorang dokter dan konsultan politik pro-pemerintah, Ia mengatakan bahwa Rusia telah mengkonfirmasi kalau Sarin yang digunakan oleh pemberontak berasal dari Libya, peninggalan Muhammar Qaddafi yang disuplai oleh Uni Soviet. Menurutnya para ekstremis mengirim Sarin ke Turki untuk kemudian diselundupkan ke Suriah.
Selain tragedi yang terjadi di Ghouta dan Khan al-Assal, selama 2013 serangan senjata kimia juga terjadi di Sarqueb (29 April 2013), Sheik Maqsood (13 April 2013), Bahhariyeh (22 Agustus 2013), Jobar (24 Agustus 2013), dan Ashrafiah Sahnaya (25 August 2013) (United Nations Mission to Investigate Allegations of the Use of Chemical Weapons in the Syrian Arab Republic. Final Report, 2013). Selain itu, dari April 2014 hingga Agustus 2015, juga telah banyak terjadi serangan senjata kimia, seperti di Kafr Zita, Hama (18 April 2014), Talmenes, Idlib (21 April 2014), Sarmin, Idlib (16 March 2015), Marea, Aleppo (21 Augustus 2015), Qmenas, Idlib (16 March 2015), dan di Binnish, Idlib (24 Maret 2015). Deputi Mentri untuk Hubungan Luar Negeri dan Orang Asing pemerintahan Assad, yang juga mengepalai Syrian Convention on Chemical Weapons National Authority, megajukan sebuah “Note Verbale 150” kepada Technical Scretariat pada 15 Desember 2014. Dokumen tersebut berisi sepuluh dugaan serangan senjata kimia yang dilakukan oleh pihak oposisi terhadap tentara Suriah. Berikut data lengkapnya:
Gambar 6. Note Verbale 150
Sumber: Interim Report of the OPCW Fact-Finding Mission in Syria Regarding the Incidents Described in Communications from the Deputy Minister for Foreign Affairs and Expatriates and Head of the National Authority of the Syrian Arab Republic from 15 December 2014 to 15 June 2015.
Perwakilan tetap pemerintah Suriah di OPWC juga mengajukan OPCW Secretariat Note Verbale 41 (29 Mei 2015), Note Verbale 43 (3 Juni 2015), dan Note Verbale 47 (15 Juni 2015), berikut detailnya:
Gambar 7. Note Verbale 41
Sumber: Interim Report of the OPCW Fact-Finding Mission in Syria Regarding the Incidents Described in Communications from the Deputy Minister for Foreign Affairs and Expatriates and Head of the National Authority of the Syrian Arab Republic from 15 December 2014 to 15 June 2015.
Gambar 8. Note Verbale 43
Sumber: Interim Report of the OPCW Fact-Finding Mission in Syria Regarding the Incidents Described in Communications from the Deputy Minister for Foreign Affairs and Expatriates and Head of the National Authority of the Syrian Arab Republic from 15 December 2014 to 15 June 2015.
Gambar 9. Note Verbale 47
Sumber: Interim Report of the OPCW Fact-Finding Mission in Syria Regarding the Incidents Described in Communications from the Deputy Minister for Foreign Affairs and Expatriates and Head of the National Authority of the Syrian Arab Republic from 15 December 2014 to 15 June 2015.
Namun menurut surat yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, per tanggal 24 Agustus 2016 yang ditujukan kepada Dewan Keamanan PBB, menunjukan bahwa terdapat indikasi yang besar bahwa rezim Assad bertanggung jawab atas berbagai serangan senjata kimia sejak April 2014 hingga Agustus 2015 tersebut (Letter dated 24 August 2016 from the Secretary-General addressed to the President of the Security Council, 2016)[1].
Kalau kita lihat dari rekam jejak rezim Assad, memang benar bahwa rezim tersebut telah berulang kali melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan cara membantai warga sipil menggunakan berbagai senjata kimia. Lalu bagaimana dengan tragedi 4 April kemarin? Apakah rezim Bashar al Assad kali ini juga memiliki indikasi yang kuat untuk menjadi aktor yang bertanggung jawab dibalik serangan tersebut? Apa yang menguatkan bahwa pemerintah Assad bertanggung jawab akan hal itu?
TENTANG SERANGAN SENJATA KIMIA SURIAH #4
[1] Untuk mengetahui analisis mendalam dari tuduhan tersebut bisa didownload file resminya melalui: https://documents-dds-ny.un.org/doc/UNDOC/GEN/N16/269/75/PDF/N1626975.pdf?OpenElement