Ilustrasi: www.thebluediamondgallery.com
Yopi Makdori
Karl Paul Reinhold Niebuhr atau yang sering disebut dengan Niebuhr adalah seorang teolog Protestan asal Amerika Serikat yang terkenal karena penelitiannya mengenai tugas dalam menghubungkan iman Kristen dengan realitas politik modern dan diplomasi. Ia merupakan penyumbang penting terhadap pemikiran mengenai "just war theory". Ia merupakan salah satu guru intelektual dari periode modern Amerika Serikat. Ia juga dijuluki sebagai "teolog para penguasa". Dia begitu dihormati oleh orang tipe liberal, seperti Kennedy dan oleh orang-orang seperti George Kennan.
Karl Paul Reinhold Niebuhr atau yang sering disebut dengan Niebuhr adalah seorang teolog Protestan asal Amerika Serikat yang terkenal karena penelitiannya mengenai tugas dalam menghubungkan iman Kristen dengan realitas politik modern dan diplomasi. Ia merupakan penyumbang penting terhadap pemikiran mengenai "just war theory". Ia merupakan salah satu guru intelektual dari periode modern Amerika Serikat. Ia juga dijuluki sebagai "teolog para penguasa". Dia begitu dihormati oleh orang tipe liberal, seperti Kennedy dan oleh orang-orang seperti George Kennan.
Menarik bagi kita untuk mengetahui mengapa orang seperti ini begitu dihormati. Noam Chomsky, seorang intelektual Amerika juga berkomentar bahwa sulit bagi dirinya untuk tidak memberikan penilaian terhadap Niebuhr. Menurut dirinya, tingkat intelektual Niebuhr sangat amat rendah, namun demikian, ada sesuatu yang membuatnya memukau. Sesuatu itu ialah konsepnya tentang "paradox of grace" atau paradoks berkah. Konsep sederhananya bahwa "tidak peduli seberapa keras Anda mencoba melakukan hal yang baik, Anda senantiasa akan melakukan hal yang buruk." Tentu saja bagi seorang intelektual seperti dirinya, Niebuhr mengemas konsep itu dengan kata-kata besar, namun secara sederhana sebenarnya seperti itu yang dimaksud.
Konsep tentang paradoks berkah adalah sebuah nasihat yang sangat memukau bagi mereka yang berencana akan memasuki kehidupan kriminal. Mereka bisa dengan ringan mengatakan: "Tidak peduli seberapa besar saya mencoba untuk berbuat baik, saya akan selalu membahayakan orang dan merugikannya, tentu saja saya tidak bisa mengelak." Chomsky menerangkan bahwa hal itu adalah suatu ide cemerlang bagi para pemimpin mafia. Mereka bisa terus melanjutkan tindakannya dan melakukan apa pun yang disukainya. Bila mereka membahayakan maupun merugikan orang lain, maka akan mengucapkan, "Ini paradoks berkah".
Mungkin hal ini pula yang membuat Niebuhr begitu memukau bagi para intelektual Amerika dalam periode pasca Perang Dunia Kedua. Mereka sedang siap-siap untuk memasuki kejahatan besar (kebijakan AS yang cenderung imperialis). Nafsu ingin menguasai dunia oleh Amerika jelas bukan lagi sebuah rahasia, namun bagi mereka dibutuhkanlah doktrin sebagai pendorong dan legitimasi dari hal tersebut. Maka, paradox of grace merupakan jawabannya.
Konsep tersebut jelas akan sangat berguna bagi mereka yang dengan kekuatannya akan menindas rakyat, mereka akan dengan mudah berdalih bahwa pihaknya sudah berusaha keras untuk berbuat kebaikan, namun tetap saja selalu ada yang mengkritik. Padahal, pada kenyataannya tujuan mereka dari awal adalah untuk mengeksploitasi kebodohan dan ketidaktahuan kita, bukan untuk membangkitkan kita.
0 komentar:
Posting Komentar