Inovasi Pragmatis

Bangsa Penipu


Ilustrasi: Pqsels.com

Yopi Makdori

Sore itu aku kumpul di suatu tempat dengan beberapa rekan untuk membicarakan beberapa "isu strategis". Smartphone yang ku letakkan di lantai beralaskan karpet plastik yang terlihat masih baru bergetar begitu keras. Aku mencoba acuh dengan tidak meliriknya sama sekali. Namun getaran itu tak kunjung berhenti seakan meminta mata ku untuk menatapnya.

Aku mencoba meliriknya dan terlihat di layar ponselku sebuah kontak dengan nama "Kus" yang sedang menghubungiku melalui sebuah aplikasi messenger. Aku coba untuk mengangkatnya, karena aku tahu kontak ini tak akan pernah menelponku jikalau tidak berhubungan dengan urusan yang penting. Aku dengar di ujung telpon suara adikku berkata "Ang reang keterima ning Epson, coba ceken nipu ta beli!" dalam bahasa Indonesia artinya seperti ini, "Kak aku keterima di Epson, coba kakak bantu cek untuk memastikan apakah itu penipuan atau bukan!".

Adikku memang baru lulus sekolah menengah atas tahun ini. Karena beberapa alasan tertentu, ia tidak melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Ya mungkin belum saatnya, semoga tahun depan ia bisa mencicipinya, saat mental dan kondisinya sudah siap. Akhirnya adikku memutuskan untuk mencari kerja dengan mengirim lamaran melalui surat elektronik ke beberapa HRD perusahaan.

Adikku mengirim sebuah screen shoot yang menunjukan sebuah pesan email yang mengatasnamakan PT Epson. Namun bagi saya yang sudah begitu hafal akan hal tersebut, langsung saja mengatakan bahwa itu merupakan penipuan. Kesimpulanku bukan tanpa dasar, ada beberapa indikator yang aku pakai untuk menimbang apakah itu suatu penipuan atau bukan (terutama dalam konteks lamaran pekerjaan dan permasalahan yang sejenis). Pertama, alamat email menggunakan domain yang asing (bukan domain perusahaan spt: xxx.xxx@epson.co.id). Pada kasusus adik ku ini, alamat email menggunakan domain xxx@bk.ru. Aku penasaran untuk memastikan bk (dot) ru itu alamat apa. 

Akhirnya aku mencoba mengunjunginya dan benar saja aku dialihkan ke mail.ru, yakni sebuah jenis layanan email yang berbasis di Rusia. Tentu saja sama seperti layanan email gratisan lain seperti Gmail, Yahoo, dan lain-lain. Dari sana sudah terlihat jelas bahwa pesan email yang adikku terima merupakan pesan penipuan, karena tidak mungkin perusahaan sebesar Epson menggunakan layanan email gratisan.

Kedua, alamat perusahaan yang dicantumkan pada pesan email dengan alamat perusahaan di web resminya berbeda. Ini parameter kedua yang membuat saya semakin yakin jika pesan tersebut merupakan pesan penipuan. Dan terakhir, Ketiga, pesan tersebut tidak mencantumkan nomer telpon yang bisa dihubungi. Hal ini semakin menguatkan kesimpulanku bahwa hal itu adalah penipuan.

Demi Gengsi, Apa pun Dilakukan

Banyak sekali modus penipuan yang ada di negeri ini. Mereka (para penipu) tidak lagi memiliki pertimbangan moral (meskipun menipu sendiri jelas ditentang oleh norma dan agama). Mereka sudah tidak memikirkan apakah yang ditipu itu orang kaya atau kekuarangan. Selama ada peluang untuk menipu, bagi mereka tidak ada kata kasihan untuk menjalankan aksinya tersebut.

Para penipu melakukan aksinya bukan demi melanjutkan hidup. Sering kali mereka melakukan penipuan hanya untuk memenuhi gengsi yang tak pernah terpuaskan. Hal ini juga dicontohkan oleh para maling yang memiliki jabatan. Mereka mencuri uang rakyat bukan demi makan, melainkan untuk memenuhi gengsi anak, istri dan juga dirinya.

Kadang bangsa sendiri tidak kalah kejam dengan para penjajah dulu. Bangsa Belanda, bangsa Jepang, dan bangsa Portugis melakukan penipuan dan perampasan kekayaan bangsa Indonesia tanpa mengenal belas kasihan. Dan saat ini, orang-orang dari bangsa kita sendiri pun tidak kalah kejam dari bangsa-bangsa tersebut.

Kita mungkin lebih bisa memaafkan perlakukan pengkhianatan bangsa lain kepada rakyat kita, namun jika pengkhianatan itu dilakukan oleh bangsa sendiri sungguh amat sulit untuk bisa memberi kata maaf bagi mereka. Kemerdekaan yang dicita-citakan oleh para pahlawan untuk mengusir para penjajah dari bumi Indonesia, ternyata justru penjajah itu orang dari bangsa kita sendiri yang dengan begitu sadis tanpa belas kasihan merampok kekayaan negeri dan menipu rakyatnya.

About Yopi Makdori

2 komentar:

  1. Dan skrg akun Fbku sedang di hack dgn email yg belakangnya @bk.ru :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama kyk aku bang akun genshin di hack belakangnya @bk.ru

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.