Ilustrasi:Piqsels.com
Muhammad Iskandar Syah
Perkenalkan kami adalah pahlawan HAM. Kami datang dari ketiadaan dan akan kembali pada ketiadaan jua. Kami sangat vokal memperjuangkan hak kaum minoritas, kami juga sangat berani melawan Tuhan. Perkenalkan kami adalah pahlawan kebebasan, yang akan membebaskan umat manusia dari jalan kebenaran. Kami berdiri di atas semua golongan, kecuali golongan Tuhan. Perkenalkan kami adalah pendukung para kaum LGBT. Bagi kami LGBT merupakan kaum yang harus dilestarikan, atau kalau bisa diperbanyak. Lumayan untuk memenuhi isi neraka yang masih luas. Takut setan pada kesepian.
Perkenalkan kami penolak garis keras jalan kebenaran. Kami sangat membenci poligami, kami juga sangat membenci pernikahan dini. Hobi kami merundung para anak muda yang memilih nikah dini atau mereka yang berpoligami. Kami pendukung perzinaan garis keras, karena bagi kami itu hak asasi. Kami juga mendukung prostitusi, karena lumayan bisa menambah pemasukan pajak, dan yang terpenting kami jadi bisa jajan. Kami setia membela nilai-nilai liberal, tapi dengan catatan harus ada yang bayar. Lumayan buat makan...dan juga jajan...
Perkenalkan kami NKRI Harga Mati. Tapi kami tidak akan peduli dengan para pribumi yang miskin. Bagi kami mereka penghambat pembangunan. Kami juga tidak akan peduli negeri ini dieksploitasi, yang penting bagi kami NKRI bisa memberi kami gaji. Perkenalkan kami Pancasila, tapi kita tidak akan peduli jika nilai-nilai di dalam Pancasila dinodai. Kami hanya akan peduli jika ada segerombolan orang yang teriak takbir. Kami sangat benci dakwah Islami. Karena bagi kami itu anti-Ibu Pertiwi. Kami selalu teriak Pancasila, tapi kami sama sekali tidak ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Perkenalkan kami garda terdepan pembela negeri. Tapi kalau disuruh memilih antara negeri dan money, kami akan memilih money. Kami tidak peduli dengan rakyat di sini. Yang kami pikirkan hanya bagaimana perut dan selangkangan bisa terpenuhi. Perkenalkan kami sang pengabdi, pengabdi penjajah negeri.
Perkenalkan kami barisan intelektual. Orang menyebutnya intelektual cebong. Kami akan melindungi kebenaran untuk siapapun mereka yang bayar. Kami akan selalu berada di barisan dajal.
Kami barisan liberal. Otak dan jiwa kami, kami gadaikan untuk kegoblokan. Kami sangat membenci agama, karena agama satu-satunya institusi yang menghalangi kesenangan.
Panggil kami si Liberal Sengklek....
0 komentar:
Posting Komentar