Gagasan

Negara yang Ditinggalkan Dunia

Ilustrasi: Pixabay.com

 

Eskalasi konflik di Yaman, sebuah negara di ujung semenanjung Arab, tak kunjung berhenti. Konflik yang berkepanjangan membuat dampak yang begitu besar dari berbagai sisi.

Kelumpuhan ekonomi, pertanian yang terhenti, infrastruktur sanitasi yang hancur, dan pembelajaran di sekolah terpaksa ditiadakan membuat kehidupan di sana bagaikan mimpi buruk. Konflik yang dimulai sejak 2011, kala hembusan angin Arab Spring menerjang Yaman ini setidaknya telah menelan korban jiwa sebanyak 100 ribu orang [1].

Imbas konflik ini bukan hanya merusak bangunan fisik, melainkan juga membuat jutaan warganya terancam kelaparan ekstrem. Baru-baru ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa akan terjadi kelaparan kembali di negara yang beribukota di Sana'a itu [2].

PBB bahkan menyebut, sejak 2015 silam 80 persen penduduk Yaman menggantungkan hidupnya pada bantuan internasional [3]. Data PBB menyebut saat ini ada sekitar 30 juta penduduk Yaman, artinya lebih dari 20 juta penduduk Yaman bergantung hidup pada bantuan internasional.

Hal itu begitu wajar terjadi, dengan perang yang terus berkecamuk membuat perekonomian dan aktivitas produksi, termasuk produksi pertanian dalam keadaan lumpuh. Lebih memprihatinkan lagi, hampir setengah dari 80 persen itu merupakan penduduk Yaman yang tergolong anak-anak.

Sekjen PBB, António Guterres dalam sebuah kesempatan bahkan menyatakan kekhawatirannya dengan apa yang menimpa Yaman [4]. Ia meminta seluruh negara di dunia menunjukan solidaritasnya sebagai "orang yang dermawan" kepada Yaman.

Sebagai informasi, negara yang memiliki nama resmi al-Jumhūrīyah al-Yamanīyah itu hancur karena konflik yang memanas sejak 2014 antara Pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi melawan kelompok bersenjata Houthi. Keduanya mengaku sebagai pemegang resmi kekuasaan di sana.

Pemerintahan Hadi didukung oleh koalisi yang dikomadoi Arab Saudi. Mereka juga disokong persenjataan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Dengan adanya pandemi Covid-19, Yaman bak tengah jatuh tertimpa tangga.

BBC bahkan mengungkapkan pandemi virus Corona di Yaman akan begitu buruk. Sebagian daerah Yaman sampai saat ini masih diblokade. Akses udara, darat maupun laut dilarang oleh Arab Saudi.

Padahal bantuan seperti makanan pokok, obat-obatan dan perlengkapan tidur mesti didistribusikan segera. Dengan keadaan seperti itu tentu saja obat-obatan untuk menangani pasien Covid-19 di Yaman sulit untuk didistribusikan[5].

Belum lagi fakta yang tak terelakkan bahwa sistem kesehatan di sana telah hancur. Setidaknya 3,5 ribu fasilitas kesehatan di Yaman telah rusak lantaran serangan udara dari pasukan koalisi yang dimotori oleh Arab Saudi [6]. Data pasti pasien yang terkonfirmasi Corona pun sulit untuk didapatkan. Hal ini tentu saja membuat pasien positif Corona bisa saja berkeliaran di tengah-tengah penduduk.

Hanya ada satu cara mencegah mimpi buruk ini tetap berlanjut, yakni seluruh negara menekan adanya genjatan senjata antara kedua belah pihak supaya pengiriman bantuan dan dari lembaga donor ke rakyat Yaman tak terhambat. Bantuan tenaga medis pun bisa mengakses masuk ke sana.Tanpa adanya itu, maka Yaman akan terus jadi neraka dunia bagi penduduknya.

 Referensi


[1] UN warns of Yemen famine; no aid from Saudis, UAE, Kuwait. https://www.aljazeera.com/news/2020/09/warns-yemen-famine-aid-saudis-uae-kuwait-200915182103529.html

 

[2] (1).

 

[3] Yemen famine: 10 million children facing starvation with suffering 'only likely to get worse'.

https://news.sky.com/story/yemen-famine-10-million-children-facing-starvation-with-suffering-only-likely-to-get-worse-12074261

 

[4] Yemen in 'a desperate situation' as famine looms and hundreds of thousands face starvation.

https://news.sky.com/story/yemen-famine-has-never-looked-more-likely-with-hundreds-of-thousands-at-risk-of-starvation-uk-government-says-12074444.

 

 

[5] Coronavirus: Five reasons why it is so bad in Yemen. https://www.bbc.com/news/world-middle-east-53106164.

 

[6] (5).

About Yopi Makdori

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.